TERASBATAM.id – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, melakukan kunjungan kerja ke Nongsa Digital Park pada Sabtu (18/1/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung perkembangan dan potensi ekonomi kreatif di kawasan tersebut.
Nongsa Digital Park, yang telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus, dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan industri kreatif di Indonesia. Dalam kunjungannya, Menteri Ekonomi Kreatif berkesempatan meninjau sejumlah fasilitas dan berdiskusi dengan para pelaku industri kreatif di Batam.
“Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Kami berharap Nongsa Digital Park dapat menjadi role model bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi ekonominya,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif.
Kunjungan ke Nongsa Digital Park tersebut disambut oleh Managemen Nongsa Digital Park, antara lain Presiden Direktur Nongsa Digital Park (NDP) Michael Wiluan, Marco Bardelli. Executive Director, Infinite Studios and Nongsa Digital Park.
Sedangkan Menparekraf didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekraf, Cecep Rukendi dan Direktur Fasilitasi Infrastruktur, Fahmy Akmal. Serta hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti.
Nongsa Digital Park merupakan anak perusahaan Citramas Group dan merupakan mitra strategis e27, sebuah platform regional yang didirikan untuk media, komunitas, event, talent dan pendanaan terkait ekosistem startup.

Kawasan Nongsa Digital Park (NDP) dibangun oleh Citramas Group diatas lahan seluas 166 hektare, seluas 3 hektare lahan telah ditata dengan investasi Rp 80 miliar dengan bangunan tingga lantai diatasnya. Berada diantara resort-resort mewah di Batam dan bersebelahan dengan terminal ferry Nongsa Point Marina yang melayani rute Batam ke Tanah Merah Singapore.
NDP diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan pada 21 Maret 2018 lalu. NDP ditargetkan menyerap investasi industry digital dan pengembangan start up sebesar USD 500 Juta dan tenaga kerja 10.000 orang.


