TERASBATAM.ID: Di tengah hiruk pikuk Ramadhan, aroma harum dan rasa manis legit kue Putu Piring selalu berhasil menggoda selera. Sajian tradisional ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan filosofi budaya Melayu yang kaya.
Berbeda dari putu bambu yang familiar, Putu Piring tampil dengan keunikannya. Warna kuningnya yang cerah berasal dari campuran kunyit, memancarkan kehangatan dan kegembiraan di bulan Ramadan. Bentuknya yang pipih, menyerupai piring, menjadikannya simbol kesederhanaan dan kebersamaan dalam tradisi Melayu.
Aroma rempah-rempah yang khas, seperti halba, bunga lawang, dan halia, membangkitkan nostalgia dan rasa nyaman. Perpaduan rasa manis gula merah dan gurih kelapa parut menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan.
“Untuk proses pembuatannya (adonan) hampir sama dengan kue Putu lain, tapi banyak perbedaanya, warna ,rasa dan tampilannya, adonan kue ini dikukus dengan kain putih menggunakan Piringan kecil dari aluminium berbentuk kerucut, kalau putu umumnya menggunakan Bambu ” jelas Pentus Apriandi yang sejak belasan tahun berjualan kue putu piring di Tanjung Riau.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, Putu Piring menyimpan filosofi mendalam. Warna kuningnya melambangkan kebesaran budaya Melayu, sedangkan bentuknya yang mengerucut mengingatkan kita untuk fokus pada satu tujuan dalam kehidupan. Rempah-rempahnya pun bukan sekadar penyedap, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan.
Menemukan Putu Piring di Batam adalah sebuah petualangan tersendiri. Penjualnya tak sebanyak kue takjil lainnya, mereka lebih memilih berkeliling pulau-pulau di Batam atau menitipkan dagangannya di pasar tradisional.
Mencicipi Putu Piring bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar, tetapi juga menjelajahi kekayaan budaya dan tradisi Melayu. Di setiap gigitannya, tersimpan cerita dan filosofi yang diwariskan turun-temurun.
Tips:
- Jika Anda ingin merasakan sensasi berburu Putu Piring, pergilah ke daerah Tanjung Riau di Batam.
- Tanyalah penduduk setempat untuk mendapatkan informasi tentang penjual Putu Piring keliling.
- Jangan lupa untuk mencicipi Putu Piring saat masih hangat untuk merasakan aroma dan rasa yang optimal.
Putu Piring adalah hidangan istimewa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya pengalaman Ramadan Anda. Di balik kelezatannya, tersimpan filosofi budaya Melayu yang patut dilestarikan.