TERASBATAM.id – Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan ke Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, pada Sabtu (01/02/2025) untuk mengunjungi kapal induk Prancis, Charles De Gaulle (CDG). Kunjungan ini menandai semakin eratnya hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis, khususnya di bidang pertahanan.
Kedatangan kapal induk Charles De Gaulle dengan 1.780 awak kapal merupakan bagian dari kunjungan rutin yang bertujuan untuk mengembangkan kerja sama bilateral antara kedua negara. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi simbol persahabatan yang semakin kuat antara Indonesia dan Prancis.
Dalam kunjungannya, Menhan Sjafrie berkesempatan meninjau langsung combat management system yang ada di kapal induk CDG. Peninjauan ini menjadi penting sebagai tindak lanjut dari rencana pengadaan alutsista dari Prancis, di mana Indonesia telah memesan 42 pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.
Menhan Sjafrie juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menggunakan alutsista buatan Prancis lainnya, seperti helikopter Caracal dan pesawat Falcon, yang turut serta dalam kunjungan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kemampuan pertahanan dengan memanfaatkan teknologi terkini.
Lebih lanjut, Menhan Sjafrie mengungkapkan bahwa dirinya dan Menteri Pertahanan Prancis telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Salah satu poin penting dalam kesepakatan tersebut adalah peningkatan kemampuan bahasa Prancis bagi personel TNI. Prancis berencana mengirimkan tenaga ahli sebagai pengajar bahasa Prancis, sementara Indonesia akan mendukung dari sisi infrastruktur.
Pelatihan bahasa Prancis ini akan dipusatkan di Akademi Militer Magelang dan melibatkan prajurit TNI dari tiga matra, terutama mereka yang akan mengawaki alutsista buatan Prancis seperti pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis, serta meningkatkan kemampuan personel TNI dalam menggunakan alutsista modern. (dikutip dari www.kemenhan.go.id)


