TERASBATAM.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam masih menjadi perhatian serius. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat 51 kasus DBD sepanjang Februari 2025, dengan Kelurahan Lubuk Baja menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yakni 8 kasus.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus,” ujar Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (06/03/2025).

Didi menjelaskan, sebagian besar kasus terjadi di permukiman padat penduduk dengan banyak tempat penampungan air. Selain Lubuk Baja, wilayah lain yang mencatat kasus cukup tinggi adalah Mentarau (3 kasus), Batu Aji (5 kasus), Baloi Permai (7 kasus), Botania (4 kasus), Tanjung Buntung (5 kasus), dan Tanjung Sengkuang (4 kasus). Hingga 6 Maret 2025, tercatat 11 kasus baru.
Pemerintah Kota Batam telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Batam Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD. Dinkes juga terus menggencarkan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dan bekerja sama dengan puskesmas untuk sosialisasi dan fogging di daerah rawan.
“Namun, fogging bukan solusi utama, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang paling penting adalah mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan,” kata Didi.
Didi meminta warga yang mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan bintik merah di kulit untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. “Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya DBD dan bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Jangan menunggu sampai kasus semakin meningkat,” tegasnya.
[rma]


