TERASBATAM.id: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam mengungkapkan keluhan mengenai adanya titik blank spot yang belum terjangkau akses internet di kawasan pulau-pulau terpencil. Keluhan ini disampaikan dalam Forum Diskusi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam.
Ketua KPU Kota Batam, Mawardi, menjelaskan bahwa terdapat lima lokasi tanpa sinyal yang berpotensi menjadi masalah saat proses rekapitulasi suara. “Terkait blank spot, ada lima titik yang teridentifikasi, yaitu empat di Pulau Karas dan satu di Pulau Abang,” kata Mawardi usai menghadiri Focus Group Discussion di Pemko Batam, Selasa (12/11/2024).
Mawardi menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kota melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghubungi vendor jaringan seperti Telkomsel, XL, dan Indosat. KPU telah mengantisipasi kemungkinan tidak adanya sinyal internet pada saat rekapitulasi dengan menerapkan metode offline di Sirekap (Sistem Rekapitulasi Pemilu).
“Jika masalah blank spot tetap terjadi, mode offline pada aplikasi Sirekap dapat digunakan terlebih dahulu,” jelasnya. Setelah data diinput, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dapat berpindah ke lokasi yang memiliki sinyal untuk memastikan data masuk ke sistem, meskipun prosesnya mungkin akan sedikit lebih lambat.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Batam, Rudi Panjaitan, menyatakan bahwa penguatan sinyal di area blank spot telah berkurang secara signifikan menjelang H-1 Pemilu. “Beberapa blank spot atau area tanpa sinyal di sejumlah lokasi kini mengalami pengurangan titik secara signifikan menjelang H-1 pemilu,” ungkap Rudi.
Sebelumnya, terdapat 17 titik blank spot, namun kini hanya tersisa lima titik. “Ini merupakan hasil arahan langsung dari Pelaksana Jabatan (PJ) Walikota Batam yang kami tindaklanjuti bersama KPU dan Bawaslu,” tambahnya.
Upaya penguatan sinyal juga telah dilakukan minggu lalu dalam sebuah rapat antisipasi. Rapat tersebut fokus pada penguatan sinyal di 37 titik yang lemah, terutama di daerah hinterland seperti Galang, Bulang, dan Belakang Padang. Ketiga daerah ini mendapatkan bantuan alat penguat sinyal melalui kerja sama.
“Kemarin, kami telah mempersiapkan alat penguat sinyal untuk memastikan kelancaran komunikasi pada hari pemungutan suara,” tutup Rudi.
Dengan langkah-langkah ini, KPU Batam berharap dapat mengatasi kendala blank spot dan memastikan kelancaran proses pemungutan suara serta rekapitulasi hasil pemilu.
[kang ajank nurdin]


