FILM | DOPAMIN | Sutradara & Penulis Skenario: Teddy Soeria Atmadja | Pemain: Angga Yunanda, Shenina Cinnamon, Kiki Narendra | Tayang: 13 November 2025 | Studio 21 BCS Mall Batam.
TERASBATAM.ID – Teddy Soeria Atmadja adalah sutradara yang piawai meracik narasi intim manusia dalam lanskap yang suram dan penuh dilema. Dalam Dopamin, ia menyuguhkan ramuan yang lebih liar: sebuah uji ketahanan moral dan batin yang dibungkus ketegangan thriller domestik. Film ini membawa kita ke sebuah realitas absurd, di mana niat baik mengundang kekacauan, dan prinsip moral dipertanyakan oleh segepok uang tunai.
Kisah berpusat pada Malik (Angga Yunanda) dan Alya (Shenina Cinnamon), pasangan muda yang terhimpit utang dan kesulitan ekonomi. Suatu malam, kebajikan mereka untuk menampung orang asing yang kehujanan berujung tragis: sang tamu meninggal dunia, meninggalkan koper berisi uang dalam jumlah fantastis. Kehadiran harta mendadak ini adalah godaan sekaligus kutukan. Keseimbangan rumah tangga dipertaruhkan, diuji oleh keberlimpahan yang datang dari cara yang keliru.
Teddy Soeria Atmadja dengan cerdik menjadikan koper uang itu sebagai cermin. Cermin yang memantulkan ketakutan, keserakahan, dan prinsip-prinsip rapuh dalam hubungan suami-istri. Film ini secara konsisten mengajukan pertanyaan—bukan jawaban—mengenai batas-batas etika: apakah cinta bisa diselamatkan jika ia dibangun di atas rahasia dan kebohongan? Di sini, tokoh antagonis justru menjelma suara nalar, sementara Malik dan Alya terperangkap dalam lingkaran histeria yang mereka ciptakan sendiri.
Di tengah kegilaan tersebut, Shenina Cinnamon tampil sebagai jangkar emosional yang kuat. Sebagai Alya, ia menghidupkan watak perempuan yang berjuang mempertahankan martabat rumah tangga di atas guncangan moral. Salah satu momen sinematik terbaik adalah saat Alya dipaksa mengambil uang haram itu dari koper untuk membayar sewa rumah kepada pemilik yang datang menagih di malam hari.
Cara berjalan Alya, dari koper ke pintu—penuh keragu-raguan, mimik wajahnya yang dibayangi rasa bersalah yang menusuk, namun langkahnya tetap diayunkan demi sebuah “kebutuhan”—berhasil menampilkan dilema karakter secara gamblang. Alya bukan sekadar pasangan yang pasrah, melainkan sosok yang secara aktif bergumul dengan tumbal moral. Akting Shenina berhasil mengangkat narasi film, membuktikan bahwa konflik terdalam Dopamin, terlepas dari elemen thriller-nya yang ‘gila’, tetaplah tentang pergulatan koneksi manusia dan cinta yang terancam karam.
Dopamin adalah tawaran terbaru Teddy yang paling edan, penuh adrenalin, namun tetap setia pada benang merah khas karyanya: menelanjangi betapa rumitnya menjadi manusia. Film yang tayang sejak 13 November ini layak ditonton untuk mengetahui: seberapa jauh Anda akan melangkah demi menyelamatkan cinta, atau demi uang?
