TERASBATAM.ID – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, untuk memperluas jangkauan layanan perlindungan WNI dan promosi pariwisata lintas batas. Langkah ini diwujudkan melalui dua program utama: KSATRIA untuk perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan JIWA untuk promosi pariwisata.
Pada Rabu (25/06/2025), Konsul Jenderal RI (Konjen RI) Sigit S. Widiyanto bersama Bupati Karimun, Ing. H. Iskandarsyah, secara simbolis memasang papan informasi KSATRIA di atas kapal feri MV. Oceanna VIII yang melayani rute Kukup, Johor, Malaysia – Tanjung Balai Karimun. Pemasangan ini merupakan bagian dari program yang lebih luas untuk menempatkan papan informasi KSATRIA di seluruh kapal feri rute Johor-Indonesia, menyusul pemasangan serupa pada 16 kapal feri di Pelabuhan Stulang Laut, Johor, sebelumnya.
KSATRIA adalah layanan hotline 24 jam berbasis chatbot WhatsApp di nomor +60105288040 yang diluncurkan oleh KJRI Johor Bahru sejak April 2023. Layanan ini dirancang untuk memberikan informasi dan menerima pengaduan dari WNI/PMI secara responsif dan mudah diakses. Keunggulan KSATRIA terletak pada sistem pelaporan pengaduan yang terintegrasi dengan 360 kata kunci, memungkinkan WNI/PMI untuk langsung melaporkan masalah seperti “diancam” atau “ditipu”, yang kemudian diteruskan secara otomatis kepada petugas KJRI untuk ditindaklanjuti. Sejak diluncurkan, layanan ini telah digunakan oleh 13.668 pengguna dengan 3.479 pengaduan, di mana 90 persen di antaranya telah berhasil diselesaikan.
Dalam kunjungan tersebut, Konjen Sigit S. Widiyanto juga melakukan sosialisasi program JIWA (Jiran Istimewa) di pendopo rumah dinas Bupati Karimun. JIWA merupakan platform promosi wisata lintas batas yang secara resmi diluncurkan oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau pada 17 Mei 2025. Menurut Konjen, JIWA memanfaatkan kedekatan geografis, sosial, dan budaya antara Kepulauan Riau dan Johor, memberikan perlakuan istimewa seperti diskon, hadiah, atau voucher bagi penduduk perbatasan yang saling berkunjung. Program ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kunjungan dan menciptakan rasa kebanggaan sebagai penduduk perbatasan.
Bupati Karimun menyambut baik kedua inisiatif ini, menyatakan bahwa program-program tersebut sejalan dengan kepentingan daerahnya, baik dalam memfasilitasi warganya di Johor maupun dalam mengembangkan pariwisata. Ia menargetkan kedatangan 65.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia pada tahun 2025 dan mendorong para pelaku usaha lokal untuk bergabung dalam platform JIWA.
Menurut Pelaksana Fungsi Ekonomi II KJRI Johor Bahru, Mohd Rizali Noor, pelaku usaha dapat bergabung dengan JIWA secara mudah melalui situs web www.jiran-istimewa.com. Hingga awal Juni 2025, 31 pelaku usaha dari Johor dan 37 pelaku usaha dari Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang telah bergabung.


