BerandaKisah Migas Anambas: Antara Pundi-Pundi dan Jejak Lingkungan

Kisah Migas Anambas: Antara Pundi-Pundi dan Jejak Lingkungan

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.ID – Di balik keindahan alam Anambas yang memukau, industri hulu migas (minyak dan gas) diam-diam menjadi denyut nadi ekonomi yang tak hanya menopang daerah, tetapi juga menghidupkan harapan bagi warganya. Kehadiran industri ini telah menciptakan efek berantai yang terasa hingga ke warung makan dan penginapan di pelosok desa.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, C.W. Wicaksono, menyebut sektor migas telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang terus stabil. Khusus di Anambas, perusahaan migas semakin banyak melibatkan putra-putri daerah sebagai tenaga kerja, terutama di posisi teknis. Hal ini bukan hanya meningkatkan penghasilan, tetapi juga memutar roda perekonomian lokal secara nyata. Dampak ini terasa hingga ke warung, penginapan, dan usaha kecil yang melayani kebutuhan proyek migas.

Lebih dari sekadar lapangan kerja, industri migas juga berupaya memberikan kontribusi sosial melalui program pemberdayaan masyarakat. Di Anambas, dibentuk forum khusus bernama TJSLP (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan) untuk memastikan program-program bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Berbagai bantuan telah disalurkan, mulai dari beasiswa untuk pelajar berprestasi, pelatihan keterampilan untuk nelayan, hingga bantuan peralatan kesehatan dan pendidikan.

BACA JUGA:  Membedah Jejak Melayu di Pulau Penyengat: Festival Budaya dan Ekonomi Regeneratif

Namun, di balik manfaat ekonomi yang menjanjikan, industri migas juga menyisakan catatan penting terkait lingkungan dan isu sosial. Anambas dihadapkan pada tantangan nyata, seperti kasus tenggelamnya kapal yang mengangkut limbah berbahaya di salah satu dermaga perusahaan pada 2025. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan nelayan dan masyarakat terkait keselamatan lingkungan.

Aspirasi masyarakat juga kerap muncul. Aliansi Anambas Menggugat (ALAM) pernah menyampaikan tuntutan kepada SKK Migas dan perusahaan migas terkait isu kesejahteraan. Dalam situasi seperti ini, SKK Migas berperan sebagai jembatan komunikasi, menjadi penghubung antara perusahaan dan masyarakat untuk mencari solusi terbaik.

Pada akhirnya, kisah migas di Anambas adalah sebuah potret yang kompleks. Di satu sisi, ia menjanjikan kesejahteraan dan kemajuan. Di sisi lain, ia juga menuntut tanggung jawab besar dari perusahaan dan pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan seluruh manfaatnya dapat dinikmati secara adil oleh masyarakat.

Latest articles

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...

Razia Gabungan: Kendaraan Luar Batam, Pajak Mati Langsung Disikat!

Jelang Nataru, Pemkot Batam bersama Dishub, Samsat, dan Polresta Barelang gelar penertiban besar-besaran. Target...

More like this

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...