TERASBATAM.ID: Di kaki Gunung Jayawijaya yang menjulang tinggi, terhampar sebuah desa fiktif di Papua bernama Manawi. Desa ini terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan keramahan penduduknya yang hangat. Sejak lama, desa ini dipimpin oleh Ondomo yang bijaksana dan disegani.
Namun, di tengah kesederhanaan dan ketenangan tersebut, muncullah ambisi terpendam dalam hati Papa dan Mama, pasangan suami istri yang ingin berkuasa di Manawi. Papa, seorang pemburu ulung yang handal, memiliki pengaruh besar di desa. Mama, seorang wanita cantik dan pandai bergaul, memiliki karisma yang mampu memikat hati banyak orang.
Didorong oleh rasa haus akan kekuasaan, Papa dan Mama mulai melancarkan rencana mereka. Papa memanfaatkan keahliannya berburu untuk menarik simpati penduduk desa. Ia sering membagikan hasil buruannya kepada para tetangga dan membantu mereka dalam berbagai hal. Mama, dengan kecantikannya, mendekati para tokoh adat dan menyebarkan rumor miring tentang Ondomo.
Perlahan namun pasti, benih-benih perpecahan mulai tumbuh di Manawi. Penduduk desa terbagi menjadi dua kubu: yang mendukung Ondomo dan yang terhasut oleh Papa dan Mama. Suasana desa yang damai berubah menjadi penuh ketegangan dan perselisihan.
Pada suatu hari, Papa dan Mama mengumpulkan massa dan mengadakan ritual adat besar-besaran. Mereka menuduh Ondomo telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan adat istiadat dan menuntutnya untuk mundur dari jabatannya.
Ondomo, yang selama ini dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan dihormati, berusaha meredakan situasi dengan dialog dan penjelasan. Namun, Papa dan Mama telah membutakan mata dan hati para pengikutnya. Mereka menolak untuk mendengarkan Ondomo dan terus menerus melontarkan tuduhan-tuduhan tak berdasar.
Melihat situasi yang semakin kacau, Ondomo memutuskan untuk mundur demi menghindari pertumpahan darah. Papa dan Mama pun berhasil mencapai tujuan mereka. Mereka akhirnya berkuasa di Manawi.
Namun, kekuasaan yang mereka dapatkan dengan cara yang tidak terhormat itu tidak membawa kebahagiaan bagi mereka. Penduduk desa yang dulunya rukun dan damai kini terpecah belah. Kepercayaan kepada Papa dan Mama pun mulai memudar seiring dengan terungkapnya sifat asli mereka yang haus akan kekuasaan dan tidak peduli dengan kesejahteraan rakyat.
Kisah Papa dan Mama di Manawi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Ambisi yang berlebihan dan keinginan untuk berkuasa dengan cara yang tidak terhormat hanya akan membawa kesengsaraan dan kehancuran. Kebahagiaan dan kesejahteraan bersama hanya dapat dicapai dengan kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan berlandaskan rasa cinta kepada rakyat.