TERASBATAM.ID – Tingkat kepercayaan publik terhadap media di Indonesia menunjukkan tren positif, bahkan mencatatkan angka tertinggi di dunia. Survei terbaru dari Reuters Institute dan Ipsos mengindikasikan peningkatan kepercayaan ini, meskipun media daring dan media sosial masih mendominasi sebagai sumber informasi populer.
Menurut laporan Reuters Institute, tingkat kepercayaan publik terhadap pers Tanah Air naik tipis dari 35 persen menjadi 36 persen pada tahun 2025. Angka ini mungkin terlihat kecil, namun temuan lebih mengejutkan datang dari survei Ipsos di 32 negara, di mana Indonesia menorehkan tingkat kepercayaan tertinggi terhadap jurnalis, mencapai 51 persen.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menonjol dengan persentase responden tertinggi yang bersedia membayar untuk berita daring pada tahun 2025, mengindikasikan apresiasi terhadap konten jurnalistik berkualitas. Kondisi serupa juga ditemukan di Malaysia.
Peran Media Daring dan Tantangan Informasi
Meskipun kepercayaan terhadap media meningkat, laporan Reuters juga mengungkapkan bahwa media online dan media sosial tetap menjadi sumber berita paling populer di Indonesia, terutama di kalangan generasi muda dan pengguna internet aktif. Fenomena ini menunjukkan pergeseran lanskap konsumsi berita di era digital.
Namun, di balik popularitas ini, ada tantangan tersendiri. Sebanyak 39 persen responden menyatakan sering menghindari berita, sebuah indikator adanya news fatigue atau kelelahan terhadap informasi yang mungkin terasa terlalu intens atau negatif.
Para pakar menekankan bahwa peningkatan kepercayaan ini harus diiringi dengan kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik. Kredibilitas informasi yang disajikan menjadi kunci utama untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan publik.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa di tengah gempuran disinformasi dan hoaks, media arus utama masih memiliki peran penting dan mampu membangun kredibilitas di mata masyarakat Indonesia. Namun, tantangan untuk terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen media dan menjaga kualitas jurnalistik akan selalu ada.


