TerasBatam.id: Otoritas Bandara Hang Nadim telah menggelar rapat bersama dengan seluruh stakeholder untuk menyambut dibukanya kembali penerbangan internasional di bandara tersebut pada Senin (18/10/2021) kemarin. Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam akan menindaklanjuti dan membantu fasilitas RT-PCR (Reverse transcription-Polymerase Chain Reaction) di Hang Nadim.
General Manager Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Bambang Soepriono kepada www.terasbatam.id, Selasa (19/10/2021) mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan prosedur dan melakukan koordinasi kerjasama dengan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan penanganan penerbangan internasional bagi Pelaku Perjalanan Internasional (PPI).
“rapat sudah digelar kemarin untuk penanganan penerbangan internasional bagi PPI,” kata Bambang.
Bambang juga mengatakan, terkait fasilitas peralatan RT-PCR otoritas Bandara Hang Nadim sudah melakukan peninjauan langsung ke laboratorium Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP).
“Saat ini dalam proses untuk ditindaklanjuti dan dibantu oleh RSBP,” kata Bambang.
Menurut Bambang, dibutuhkan antara 15 hingga 20 unit RT PCR di Hang Nadim untuk melayani dan menangani pelaku perjalanan internasional (PPI) di Hang Nadim.
“Untuk waktunya belum pasti. Kita menunggu seluruh proses dan peralatan, apabila sudah siap akan kita infokan. Kementerian Perhubungan belum memberikan tanggal pelaksanaannya,” kata Bambang.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa 19 negara bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepri mulai 14 Oktober 2021 lalu, untuk menindaklanjutinya Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim telah menggelar rapat bersama dengan stakeholder terkait untuk membahas teknis pelaksanaan kedatangan Warga Negara Asing dari 19 tersebut pada Senin (18/10/2021) kemarin.
Menurut Bambang, rapat tersebut dalam rangka mematangkan kesiapan penerimaan jalur masuk dari 19 negara sesuai petunjuk dari pemerintah pusat. Rapat bersama tersebut akan diikuti Tim Satgas Covid, perwakilan TNI – Polri, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Bea Cukai dan instansi terkait lainnya.
Syarat bagi WNA yang tiba harus menunjukkan hasil swab PCR dari negaranya, sebelum keberangkatan, serta Swab Test PCR yang dilakukan di Bandara Hang Nadim.
Namun, Bambang juga menuturkan salah satu kendala yakni kondisi Bandara Internasional Hang Nadim, yang tidak seluas dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
“Untuk itu, dari pantauan kita disini kita akan modifikasi bagian ruang tunggu dua. Dan tidak akan dicampur dengan penumpang yang ada di ruang tunggu lain,” ungkapnya.
Adapun modifikasi yang akan dilakukan di lokasi tersebut, pihaknya akan menyiagakan alat dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan PCR di ruang tunggu tersebut.
Selain itu, petugas lain yang disiagakan adalah petugas KKP hingga Imigrasi guna pemeriksaan dokumen perjalanan.
“Saat ini sebenarnya kapasitas ruang tunggu itu 200 orang. Tapi dengan modifikasi itu, maka maksimal penumpang nanti hanya akan cukup bagi 80 orang saja,” tuturnya.
Ada pun sebelumnya saat rapat bersama Gubernur yang terkait bersama Kementrian lainnya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan wisatawan mancanegara (wisman) dari 19 negara sudah bisa melakukan penerbangan internasional ke Kepulauan Riau (Kepri) dan Bali.
“Sesuai arahan Presiden RI, kami memberikan izin kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepulauan Riau,” kata Menko Luhut Pandjaitan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Ke 19 negara tersebut yaitu Saudi Arabia, United Arab Emirates (UAE), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Negara-negara tersebut dipilih sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena angka kasus terkonfirmasi COVID-19-nya berada pada level 1 dan 2, dengan angka positivity rate yang rendah.


