BerandaEkonomiInflasi Kepri Terkendali, Harga Pangan Jadi Sorotan

Inflasi Kepri Terkendali, Harga Pangan Jadi Sorotan

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.ID – Tingkat inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Agustus 2025 tetap terkendali, meskipun terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kepri tercatat sebesar 0,18% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,19% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Kepri berada di angka 2,19% (yoy), lebih tinggi dari bulan Juli. Angka ini menjadikan Kepri sebagai provinsi dengan inflasi tahunan terendah keempat di Sumatera, di bawah Lampung, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung. Inflasi tahunan Kepri juga lebih rendah dari tingkat inflasi Sumatera dan nasional, yang masing-masing tercatat sebesar 3,04% dan 2,31%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto P, menjelaskan, inflasi bulan Agustus didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami inflasi sebesar 0,83%. Komoditas yang berkontribusi besar terhadap inflasi ini antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, serta beberapa jenis sayuran seperti buncis dan kacang panjang.

BACA JUGA:  FTZ Bintan-Karimun Terhambat, Wagub Kepri Desak Percepatan Legal Standing

“Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh keterbatasan pasokan dari daerah sentra pangan, di tengah tingginya permintaan serta kendala distribusi,” ujar Rony dalam keterangan tertulisnya.

Inflasi yang lebih tinggi berhasil tertahan oleh deflasi pada kelompok transportasi sebesar 0,74%. Hal ini sejalan dengan adanya promo tarif angkutan udara yang diberlakukan maskapai dalam rangka HUT RI.

Terkendalinya inflasi ini, menurut Rony, tidak terlepas dari koordinasi kuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pelaksanaan rapat koordinasi TPID, publikasi iklan layanan masyarakat, serta penyelenggaraan pasar murah dan gerakan pangan murah di berbagai daerah.

Ke depan, Bank Indonesia bersama TPID akan terus memperkuat sinergi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga inflasi Kepri tetap dalam target 2,5±1%. Namun, Rony mengingatkan, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai, seperti pergerakan harga emas, penyesuaian harga pangan dari daerah sentra, dan dampak lanjutan dari regulasi pengiriman barang konsumsi.

Di sisi lain, faktor-faktor penahan inflasi ke depan adalah musim panen untuk beberapa komoditas hortikultura, percepatan penyaluran beras SPHP, dan tren penurunan harga minyak dunia.

BACA JUGA:  Pertamina Perketat Aturan Agen BBM Industri

Latest articles

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...

Razia Gabungan: Kendaraan Luar Batam, Pajak Mati Langsung Disikat!

Jelang Nataru, Pemkot Batam bersama Dishub, Samsat, dan Polresta Barelang gelar penertiban besar-besaran. Target...

More like this

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...