TERASBATAM.ID – Pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan alat peralatan pertahanan keamanan (alpalhankam) Indo Defence 2025 Expo & Forum resmi ditutup pada Sabtu (14/06/2025). Gelaran ini berhasil menorehkan 17 kontrak kerja sama pertahanan antar-perusahaan dalam negeri, yang diharapkan memperkuat industri pertahanan nasional.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda TNI Sri Yanto, mengungkapkan bahwa selain 17 kontrak kerja sama, pameran ini juga menghasilkan 35 nota kesepahaman (MoU). “Dalam pameran juga terjadi kerja sama ditandai dengan sebanyak 35 MoU dan 17 kontak kerja sama,” kata Sri Yanto saat upacara penutupan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu sore. Nilai dari 17 kontrak kerja sama tersebut akan diumumkan lebih lanjut.
Sri Yanto berharap, bentuk kerja sama yang terjalin beragam, mulai dari transfer teknologi, pengembangan teknologi, hingga pengembangan bersama produk-produk pertahanan. Hal ini penting untuk membangun rantai pasok antar-industri pertahanan, sehingga kesiapan alutsista dapat terjaga dalam jangka waktu yang lebih lama. “Kemudian terbangunnya supply chain antar-industri sehingga ketika kita memiliki alutsista, kesiap-siagaan alutsista bisa terjaga dalam jangka waktu yang lama,” imbuhnya.
Indo Defence 2025 dibuka secara resmi oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Rabu (11/6). Pameran ini diikuti oleh 1.180 peserta eksibisi, dengan konfirmasi kehadiran dari 42 negara sahabat yang diwakili 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri.
Di sela acara pembukaan, Indonesia dan Turki juga telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN, menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat alutsista dengan melibatkan teknologi mutakhir dari luar negeri.


