TERASBATAM.ID – Di tengah darurat sampah yang kian meresahkan warga Kota Batam, muncul sosok Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Duriangkang, Kecamatan Sei Beduk, Gabriella Panjaitan, yang menjadi angin segar dan tumpuan harapan masyarakat. Berbeda dengan citra birokrat yang kaku, Gabriella memilih turun langsung ke lapangan, memimpin gerakan kebersihan, dan menginspirasi warganya untuk proaktif mengatasi persoalan lingkungan.
Aksi pemimpin muda ini menjadi sorotan di tengah penumpukan sampah liar dan keluhan masyarakat yang mengkhawatirkan. Dengan mengusung semangat gotong royong, ia bersama warga membersihkan titik-titik rawan sampah sambil memberikan edukasi pentingnya memilah sampah organik dan anorganik sejak dari tingkat rumah tangga.
“Menjaga kebersihan itu bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua sebagai warga. Kalau bukan kita yang mulai peduli, siapa lagi?” ujar Gabriella Panjaitan, Plt Lurah Duriangkang, Selasa (11/11/2025).
Visi Jangka Panjang dan Nilai Ekonomi
Langkah Gabriella tidak berhenti pada kegiatan bersih-bersih rutin. Ia memiliki visi jangka panjang menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat kelurahan. Saat ini, ia tengah menyiapkan program bank sampah di tingkat RT dan RW.
Program ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda: mengurangi volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sekaligus memberi nilai ekonomi bagi warga melalui hasil pemilahan sampah.
“Lingkungan yang bersih adalah investasi masa depan. Dampaknya langsung terasa pada kesehatan dan kenyamanan kita. Dengan langkah kecil dan kebersamaan, kita bisa membuat perubahan besar untuk Batam,” tambahnya.
Langkah Plt Lurah Duriangkang ini menuai apresiasi sebagai contoh pemimpin yang tidak hanya cakap dalam administrasi, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah lingkungan.
Darurat Sampah Jadi Pekerjaan Rumah Bersama
Inisiatif Gabriella sejalan dengan pengakuan pemerintah daerah bahwa persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar. Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, sebelumnya mengakui pemerintah daerah sedang berupaya mengurai permasalahan sampah bersama semua elemen masyarakat.
Anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi PKS, Siti Nurlaela, turut menegaskan bahwa kondisi Batam saat ini telah masuk kategori darurat sampah. Solusi, menurutnya, tidak hanya datang dari pemerintah atau legislatif, tetapi juga dari kesadaran kolektif masyarakat.
Ia menyoroti bahwa sebagian warga Batam masih kurang disiplin dalam membuang sampah, dengan kebiasaan membuang sembarangan yang masih sering terjadi. “Ini menjadi tugas kita bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ucapnya.
Langkah yang diambil Plt Lurah Gabriella Panjaitan menjadi model implementasi kesadaran kolektif tersebut, di mana pimpinan daerah berperan aktif memimpin perubahan dari tingkat akar rumput.
[kang ajank nurdin]


