TERASBATAM.ID – Sebuah insiden dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh penjual es krim Turki di Pasar Beyoglu, Istanbul, mendadak viral di media sosial. Kasus ini sontak memicu kemarahan publik dan desakan agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas. Tak menunggu lama, Walikota Beyoglu, Inan Guney, menunjukkan respons cepat dengan memerintahkan penutupan kios tersebut demi menjamin keamanan dan kenyamanan perempuan di wilayahnya.
Insiden yang menghebohkan ini terekam dalam sebuah video berdurasi 14 detik dan diunggah oleh seorang turis di Reddit pada Senin (07/07/2025). Dalam video tersebut, penjual es krim Turki yang dikenal dengan atraksi ‘ngerjain’ pembeli itu, secara tak terduga meletakkan cone es krim di dada pelanggan wanita yang merupakan seorang turis. Turis tersebut mengaku terkejut dan membeku, merasa dilecehkan, terhina, dan marah, meskipun mencoba menutupi keterkejutannya dengan senyuman.
“Saya membeku (kaget). Saya tidak bisa bereaksi, saya merasa tidak berdasar. Saya tidak mengatakan apa-apa,” tulis turis tersebut dalam unggahannya. Selain itu, penjual juga terlihat mendekatkan es krim ke wajah turis seolah ingin memaksanya menjilati.
Unggahan ini segera menjadi viral dan menuai ratusan komentar dukungan bagi korban serta kecaman keras terhadap tindakan penjual. Netizen mendesak agar penjual tersebut diberikan sanksi dan dilaporkan ke pihak berwajib.
Menanggapi kegaduhan di dunia maya, pemerintah setempat langsung bergerak cepat. Pada Selasa (8/7/2025), hanya sehari setelah video tersebut viral, Walikota Beyoglu, Inan Guney, mengumumkan penutupan kios penjual es krim yang bersangkutan.
Melalui akun resminya di X, Walikota Guney menegaskan komitmennya terhadap keamanan warganya.
“Polisi kota kami telah menutup bisnis yang dimaksud, Beyoglu adalah distrik di mana semua perempuan dapat berjalan-jalan dengan aman,” ujar Inan Guney.
Langkah cepat Walikota ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam menanggapi aduan masyarakat dan menjaga citra Istanbul sebagai kota yang aman bagi wisatawan, khususnya perempuan. Insiden ini diharapkan menjadi pelajaran bagi para pelaku usaha untuk selalu menjunjung tinggi etika dan norma kesopanan dalam melayani pelanggan.


