TERASBATAM.id: Tepat pada hari ini, Kamis (24/10/2024), film drama aksi “Sang Pengadil” resmi tayang di bioskop seluruh Indonesia. Film yang disutradarai oleh Girry Pratama dan Jose Poernomo ini mengisahkan perjuangan seorang hakim muda bernama Jojo (Arifin Putra) dalam menegakkan keadilan di tengah bayang-bayang korupsi. Sehari sebelum penayangan film yang didukung oleh Mahkamah Agung itu, Kejaksaan malah menangkap 3 orang hakim dalam kasus Ronald Tannur karena menerima suap dalam operasi tangkap tangan.
Menariknya, perilisan film ini berbarengan dengan terungkapnya kasus suap yang dilakukan oleh Kejaksaan terhadap 3 orang hakim Pengadilan Negeri Surabaya dalam memberikan vonis bebas kepada Ronald Tannur di kasus dugaan pembunuhan Dini Sera.
Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap ketiga hakim dan telah menetapkan ketiganya sebagai tersangka karena diyakini menerima suap dengan membebaskan Ronald Tannur. Bahkan disebut-sebut nilai suap mencapai Rp 20 Miliar.
Seperti diketahui, vonis bebas Ronald Tannur dalam kasus dugaan pembunuhan Dini Sera itu menjadi sorotan. Sidang putusan kasus dugaan pembunuhan Dini Sera dengan terdakwa Ronald Tannur digelar di PN Surabaya pada Rabu (24/7/2024).
Majelis hakim yang mengadili Ronald Tannur ini diketuai oleh Erintuan Damanik dengan hakim anggota Mangapul dan Heru Hanindyo. Saat itu, majelis hakim menyatakan Ronald Tannur tidak terbukti melakukan pembunuhan sebagaimana didakwakan oleh jaksa.
Sementara itu Film Sang Pengadil mengambil pembuka cerita soal Hakim yang tewas karena tembakan pistol, alur cerita diawal ini mengantarkan pada kisah nyata pembuhan Hakim Syafruddin di Jakarta yang tewas karena orang suruhan dari Putera Presiden Kedua Soeharto yaitu Tommy Soeharto yang menyebabkan Tommy meringkuk di penjara.
“Film ini memang mengangkat isu-isu aktual yang terjadi di dunia peradilan kita,” ujar produser eksekutif film “Sang Pengadil”. “Kami berharap film ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua tentang pentingnya integritas dan keberanian dalam menegakkan keadilan.”
Dalam film ini, Jojo digambarkan sebagai seorang hakim muda yang idealis. Ia kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat untuk memberantas korupsi dan kejahatan yang merajalela. Namun, perjuangannya tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai rintangan dan ancaman dari pihak-pihak yang tidak ingin keadilan ditegakkan.
“Saya berharap penonton bisa terinspirasi oleh semangat juang Jojo,” kata Arifin Putra. “Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang pentingnya keadilan.”
Selain Arifin Putra, film “Sang Pengadil” juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Prisia Nasution, Cok Simbara, Roy Marten, dan Celia Thomas. Film produksi Lingkar Pictures ini berdurasi 102 menit dan menawarkan tontonan yang menegangkan dan penuh intrik.
Kisah Nyata Terinspirasi Film?
Dengan latar belakang kasus pembunuhan hakim yang masih hangat diperbincangkan, banyak penonton yang penasaran apakah ada benang merah antara film “Sang Pengadil” dengan kasus tersebut. Beberapa adegan dalam film memang terlihat sangat relevan dengan realita yang terjadi.
“Tentu saja, sebagai sineas kami sangat peka terhadap isu-isu sosial yang terjadi di sekitar kita,” ungkap sutradara Girry Pratama. “Namun, kami ingin menegaskan bahwa film ini murni fiksi. Meskipun ada beberapa kemiripan, namun cerita dalam film ini adalah hasil dari imajinasi kami.”
Terlepas dari itu, film “Sang Pengadil” tetap menjadi tontonan yang menarik untuk diikuti. Film ini tidak hanya menyajikan aksi yang menegangkan, tetapi juga mengangkat isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan kita.
Di Batam film ini telah tayang di jaringan XXI dan Cinema 21 dengan harga tiket dari Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu.
