TERASBATAM.ID – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, menegaskan pentingnya keseimbangan antara kemajuan teknologi, khususnya Kecerdasan Artifisial (AI), dengan nilai kemanusiaan dan etika digital. Menurutnya, teknologi secanggih apa pun harus tetap berpihak pada kemanusiaan, didukung oleh integritas komunikasi yang menjunjung adab dan moral.
Pesan ini disampaikan Rudi Panjaitan, mewakili Wali Kota Batam Amsakar Achmad, saat menjadi pemateri pada Seminar Nasional Sisfotek 9 yang diselenggarakan Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) Nusantara Provinsi Kepulauan Riau di Aula Gedung Utama Politeknik Negeri Batam, Rabu (5/11/2025).
Di hadapan ratusan mahasiswa dan peserta daring, Rudi menekankan bahwa meskipun AI membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, perkembangan ini harus diimbangi dengan tanggung jawab dalam setiap aktivitas digital.
“Kecerdasan artifisial atau AI membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, perkembangan ini harus diimbangi dengan integritas komunikasi yang menjunjung adab, moral, dan tanggung jawab dalam setiap aktivitas digital,” ujar Rudi.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Batam terus berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat agar tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memahami etika dalam bermedia digital. “Teknologi secanggih apa pun harus tetap berpihak pada kemanusiaan,” lanjutnya.
Anak Muda Agen Perubahan
Dalam paparannya, Rudi juga menyinggung potensi ekonomi digital nasional. Mengutip data Kementerian Komunikasi dan Digital RI, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai lebih dari USD 90 miliar dan diproyeksikan meningkat hingga USD 360 miliar pada tahun 2030.
“Potensi sebesar ini hanya bisa terwujud bila generasi muda berperan aktif sebagai agen perubahan digital. Jika anak muda ikut membangun peradaban digital yang positif, masa depan bangsa akan semakin cerah,” katanya.
Mengutip laporan World Economic Forum (WEF), Rudi memproyeksikan bahwa pada tahun 2030 akan tercipta 170 juta jenis pekerjaan baru, sementara 92 juta pekerjaan lama akan tergantikan oleh otomatisasi. Oleh karena itu, ia mendorong lulusan perguruan tinggi di Batam untuk bersiap menghadapi disrupsi ini.
“Jangan takut pada kemajuan teknologi. Justru kita harus mampu menguasai dan mengelaborasi teknologi informasi dengan optimisme, kompetensi, dan integritas,” tutup Rudi.
Seminar tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura dan sejumlah narasumber, termasuk Prof. Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Kom. dari Universitas Budi Luhur Jakarta dan Prof. Dr. Mohamad Zaky bin Noh dari Universiti Tun Hussein Onn, Malaysia. Mereka membahas peluang dan tantangan penguatan sumber daya manusia dalam era transformasi digital berbasis AI.


