TERASBATAM.ID – Indonesia secara resmi memasuki kelompok elite negara yang memiliki kemampuan mengembangkan dan mengoperasikan pesawat tanpa awak (UAV) kelas MALE (Medium Altitude Long Endurance). Tonggak bersejarah ini ditandai dengan keberhasilan uji terbang Elang Hitam (Black Eagle), sebuah UAV strategis yang sepenuhnya dirancang dan dibangun oleh para ahli dalam negeri.
Uji coba perdana Elang Hitam dilakukan pada 28 Juli 2025 di Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati. Pesawat ini dirancang untuk terbang hingga ketinggian 20.000 kaki selama lebih dari 24 jam tanpa henti. Kemampuan ini menempatkan Elang Hitam sejajar dengan UAV strategis global seperti MQ-9 Reaper (Amerika Serikat) dan Bayraktar Akinci (Turki).
Pengembangan Elang Hitam merupakan hasil kolaborasi strategis dari konsorsium nasional yang dipimpin oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Proyek ini melibatkan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara (TNI-AU), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menurut Mohammad Arif Faisal, Direktur Pemasaran, Teknologi, dan Pengembangan di PTDI, keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia mampu membangun dron strategis menggunakan teknologi lokal. Elang Hitam dirancang untuk beragam misi, seperti intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), serta patroli perbatasan dan pantai. Ke depannya, Elang Hitam juga berpotensi dipersenjatai untuk misi serangan presisi.
Di Asia Tenggara, Indonesia kini memimpin dalam kemampuan UAV MALE. Negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina masih berfokus pada pengembangan dron taktis atau bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan dron strategis mereka.
Keberhasilan Elang Hitam sejalan dengan strategi Minimum Essential Force (MEF) Indonesia, yang bertujuan memodernisasi Angkatan Bersenjata sambil mengurangi ketergantungan pada impor alat pertahanan. Setelah melalui serangkaian uji teknis dan sertifikasi, Elang Hitam diharapkan dapat diserap ke dalam inventori TNI-AU. Tidak menutup kemungkinan, di masa depan, Elang Hitam juga akan menjadi komoditas ekspor strategis ke pasar global.


