TERASBATAM.id – Kebijakan ekspor-impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berdampak pada arus ekspor dari Batam, terutama ke AS. Masa penangguhan 90 hari sebelum tarif baru berlaku yang dikeluarkan Trump dimanfaatkan eksportir untuk mengirim barangnya lebih banyak ke Negeri Paman Sam itu.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, Selasa (29/04/2025) kepada www.terasbatam.id.
Berdasarkan data Bea Cukai Batam menunjukkan bahwa ekspor dari Batam ke AS menyumbang sekitar 24-25% dari total ekspor Batam selama Januari hingga Maret 2025. Komoditas yang diekspor meliputi produk elektronika, minyak sawit (CPO), kakao, dan peralatan mesin.
Zaky menyebutkan bahwa masa penangguhan tarif ini memberikan dampak positif bagi industri di Batam. “Kalau sebelumnya produksi normal di angka 100 unit, kini bisa meningkat karena adanya waktu tambahan sebelum tarif baru diberlakukan secara efektif,” ujarnya.
Namun, ekspor panel surya mengalami tantangan karena pembeli dari AS cenderung menahan pembelian. Para eksportir panel surya kini sedang mencari pasar alternatif.
“Beberapa buyer dari Amerika memilih menahan pembelian dari Indonesia, khususnya dari Batam. Tapi sebagian besar masih bertahan, dan bahkan menambah produksi,” kata Zaky.
Zaky berharap negosiasi antara pemerintah Indonesia dan AS dapat menghasilkan kesepakatan yang baik. “Mudah-mudahan negosiasi bisa menurunkan tarif dan hubungan dagang kembali normal,” harapnya.


