TERASBATAM.ID – Sejumlah pegawai PT PLN Batam mendatangi tokoh masyarakat Batam, Yudi Kurnain, pada Kamis (15/5/2025) malam untuk menyampaikan keluh kesah mereka terkait situasi terkini perusahaan. Pertemuan informal yang berlangsung di sebuah angkringan di depan kediaman Yudi tersebut mengungkapkan keresahan di kalangan internal PLN Batam pasca penunjukan Direktur Utama baru, Kwin Foo.
Yudi Kurnain, yang juga mantan anggota DPRD Batam dan Provinsi Kepri selama 20 tahun, mengungkapkan bahwa para pegawai yang mendatanginya meminta agar identitas mereka dirahasiakan karena khawatir akan adanya tindakan dari manajemen.
“Iya, baru kali ini saya melihat curhat…curhat…tapi jangan sebut nama kami di media. Kami katanya akan dimarahi, bahkan setelah dimarahi, kami disuruh bersiap untuk keluar kota….Awas kalian ya…kami tahu semua permainan kalian….haa, bingunglah….memang mereka semua yang baru masuk tidak punya banyak pengalaman,…tapi mereka punya keinginan untuk melakukan perubahan,” ujar Yudi menirukan curhatan para pegawai kepadanya yang disampaikan kepada www.terasbatam.id, Jumat (16/05/2025).
Sebelumnya, Yudi memang telah vokal menyoroti kredibilitas Kwin Foo yang bukan berasal dari internal PLN dan dampaknya terhadap penurunan kualitas layanan listrik di Batam. Pemadaman listrik tanpa pemberitahuan yang semakin sering terjadi menjadi salah satu perhatian utama yang disuarakan masyarakat.
“Jangan lupa tugas pokoknya itu layanan masyarakat. Jangan terganggu, sekarang terganggu,” tegas Yudi sebelumnya, mengkritisi fokus Kwin Foo yang juga berencana melaporkan dugaan korupsi di internal perusahaan.
Lebih lanjut, Yudi juga mengungkapkan adanya informasi dari internal PLN pusat mengenai proses pergantian direksi yang terkesan mendadak. “Serah terima jabatan dilakukan melalui zoom meeting, mendadak perintah dari BUMN,” katanya.
Sorotan terhadap latar belakang Kwin Foo juga mencuat terkait afiliasinya dengan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra. Pihak Humas PLN Batam sendiri telah membenarkan adanya hubungan kekerabatan antara keduanya.
Menanggapi curhatan pegawai PLN Batam, Yudi menduga apa yang disuaranya mulai menimbulkan kekhawatiran manajemen.
“Ya, mereka tidak ingin nama dan identitasnya disebutkan. Sepertinya ada sisi positif, apa yang saya sampaikan kepada publik membuat mereka mulai khawatir. Ternyata para penguasa itu khawatir juga dengan pemberitaan kita,” ungkap Yudi.
Situasi ini menambah kompleksitas persoalan di tubuh PLN Batam, di mana isu pelayanan yang buruk dan dugaan praktik korupsi kini diiringi dengan keresahan dari para pegawai terhadap kepemimpinan yang baru.


