TERASBATAM.ID – Pukul 10.00 pagi di tengah kemacetan Jakarta, sebuah mobil listrik premium berwarna putih berhenti di lobi hotel. Sang pengemudi, yang diketahui bernama Bung KM, keluar dari mobil untuk membantu menata barang bawaan di bagasi. Penampilannya yang rapi dan intonasi suaranya yang berwibawa terasa kontras dengan profesi yang ia jalani. Di balik kemudi, Bung KM menyimpan cerita yang lebih rumit dari sekadar perjalanan di jalan raya Ibu Kota.
Bung KM, yang kini serius menekuni pekerjaan sebagai sopir taksi daring, menceritakan masa lalunya sebagai direktur di sebuah perusahaan konstruksi yang berfokus pada proyek infrastruktur di Papua.
“Perusahaan belum bangkrut, tetapi tidak ada pekerjaan,” ujarnya sambil tertawa getir. Istrinya yang tidak bekerja membuat dirinya harus mengalahkan ego untuk mencari nafkah.
Kisahnya bermula saat ia bertugas di salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia di Papua. Dari sana, ia memutuskan untuk mendirikan perusahaan kontraktor bersama rekannya, yang kemudian menjadi mitra bagi BUMN konstruksi lain. Namun, keberhasilan itu perlahan memudar. Perusahaannya mulai tersandung masalah setelah terlibat dalam proyek-proyek yang terhubung dengan kasus korupsi mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
“Saya beberapa kali diperiksa KPK,” kenangnya. Setelah kasus tersebut, perusahaannya seperti “di-blacklist” dan kesulitan mendapatkan proyek. Bung KM pun terpaksa kembali ke Jakarta. Ia sempat mendapatkan harapan saat perusahaannya memenangkan tender proyek baru, namun harus mundur karena alasan politis.
“Ada partai yang sedang berkuasa, sedangkan saya bukan bagian dari mereka,” katanya.
Di sela-sela cerita, Bung KM sempat bernostalgia tentang masa kecilnya yang dihabiskan di Batam, di mana ayahnya bekerja di anak perusahaan Pertamina.
“Dulu kalau lagi Tahun Baru bisa lihat kembang api di Singapura dari depan rumah,” kenangnya.
Perjalanan ke Stasiun Halim pun berakhir. Sambil berpisah, Bung KM berujar penuh harap, “Doakan saya bisa kembali seperti dahulu lagi ya, amin.” Kalimat itu mengakhiri perbincangan, meninggalkan kesan mendalam tentang perjuangan seorang profesional yang harus memutar haluan hidupnya di tengah kerasnya tantangan.
Pengecekan sederhana melalui mesin pencarian Google menunjukkan bahwa cerita Bung KM memiliki dasar yang kuat. Ia memang seorang lulusan Magister Manajemen Marketing dengan pengalaman lebih dari 9 tahun sebagai direktur di industri konstruksi, lengkap dengan keahlian dalam memimpin proyek skala besar. Kisahnya menjadi cerminan bahwa tantangan hidup bisa datang kepada siapa saja, bahkan bagi mereka yang telah mencapai puncak karier.


