BerandaBatam RayaBuruh Batam Demo Tolak Tapera

Buruh Batam Demo Tolak Tapera

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.ID: Sejumlah serikat pekerja di Kota Batam, Kepulauan Riau, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Rabu (12/06/2024).

Mereka menolak pemberlakuan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan menuntut pencabutan beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan buruh dan rakyat.

Massa aksi yang bersemangat meneriakkan yel-yel dan orasi di sekitar Kantor Wali Kota Batam. Aksi ini merupakan bentuk perlawanan buruh terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilainya merugikan.

“Pemotongan 2,5 persen dengan dalih untuk Tapera ini tidak tepat. Pemerintah harusnya berkaca pada UU 1945, di mana segala kebutuhan termasuk perumahan adalah hak rakyat. Tapi saat ini rakyat dipaksa menabung demi kebijakan ini,” ujar salah satu orator, Ginting.

Melalui aksi ini, para buruh mendesak Presiden RI untuk mencabut PP Tapera.

“Jangan salahkan kami para buruh selalu turun ke jalan menyuarakan aspirasi kami. Semua ini yang kami rasakan selalu tertindas,” katanya.

Para buruh juga menyoroti banyak peraturan dan kebijakan pemerintah yang dinilai menyusahkan mereka, termasuk UU Cipta Kerja Omnibus Law dan PP Tapera.

BACA JUGA:  Kejar Target Rp 1,5 T, Bapenda Kepri Gencarkan Penagihan Pajak

“Di situlah dari kemiskinan rakyat, belum lagi di perusahaan Batam dengan sistem outsourcing yang lebih parah lagi,pemagangan yang mengeksploitasi siswa SMK dan mahasiswa,” ujarnya.

Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kota Batam, Yafet Ramon, menyampaikan bahwa penolakan Tapera didasari oleh beberapa alasan kuat. Pertama, program ini dinilai tidak jelas dan tidak menjamin buruh dan peserta Tapera akan mendapatkan rumah yang layak.

Kedua, iuran Tapera sebesar 3 persen, dengan rincian 2,5 persen dibebankan kepada buruh, dianggap memberatkan di tengah kondisi ekonomi yang sulit saat ini.

Ketiga, Yafet mempertanyakan tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan rumah bagi rakyat. Menurutnya, Tapera hanya membebani buruh dan rakyat, sedangkan pemerintah tidak memberikan kontribusi iuran.

“Tapera membebani buruh dan rakyat. Program Tapera tidak tepat dijalankan sekarang sepanjang tidak ada kontribusi iuran dari pemerintah sebagaimana program penerima bantuan iuran dalam program Jaminan Kesehatan,” katanya.

Selain menolak Tapera, para buruh juga menuntut pencabutan Kelas Rawat Inap Standart (KRIS) BPJS Kesehatan, cabut Omnibus Law, hapus sistem outsourcing, dan tolak upah murah. Aksi unjuk rasa ini berlangsung dengan tertib dan diawasi oleh aparat keamanan.

BACA JUGA:  PT Austin Engineering Indonesia Ekspansi Pabrik di Batam Senilai AUD 6 Juta

[Laporan : Rom]

Latest articles

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

More like this

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...