TERASBATAM.id – Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat masih berdiri kokoh dan dapat dikunjungi hingga kini. Pada tahun 2017, benteng ini resmi ditetapkan sebagai struktur cagar budaya. Benteng ini memiliki delapan meriam yang masih terlihat di sudut-sudut bangunan.
Benteng Bukit Kursi dibangun pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fisabilillah. Benteng ini dirancang dengan denah segi empat dari batu bauksit, dengan area seluas 92 meter x 75 meter dan dikelilingi parit sedalam 3 meter. Lokasinya yang strategis di perbukitan memungkinkan pengawasan pergerakan musuh dari laut dan memudahkan aksi penembakan.

Fungsi Benteng Bukit Kursi berkaitan erat dengan masa perang Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang melawan Belanda pada tahun 1777-1784. Raja Haji Fisabilillah membangun kubu-kubu pertahanan di Kepulauan Riau, dengan Pulau Penyengat sebagai basis pertahanan utama.
Benteng Bukit Kursi menjadi salah satu benteng utama yang dibangun oleh Kesultanan Lingga. Benteng ini dapat menampung pasukan dalam jumlah besar dan memiliki meriam yang ditempatkan di setiap sudut bangunan untuk menghadapi musuh.


