TERASBATAM.id: Kota Batam kembali dilanda wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Data Dinas Kesehatan Kota Batam menunjukkan lonjakan signifikan kasus DBD sepanjang tahun 2024, dengan total mencapai 871 kasus. Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Kecamatan Bengkong menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, mencapai 146 kasus. Disusul oleh Kecamatan Batam Kota (136 kasus), Sagulung (135 kasus), Sekupang (106 kasus), Batu Ampar (94 kasus), dan Batu Aji (85 kasus).
“Kasus DBD tahun ini memang sangat mengkhawatirkan. Peningkatan jumlah kasus dan adanya korban jiwa menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (03/01/2024).
Berdasarkan data, kelompok usia di atas 15 tahun menjadi kelompok yang paling banyak terjangkit, diikuti oleh anak-anak usia 10-14 tahun. Bahkan, bayi di bawah satu tahun pun tidak luput dari ancaman penyakit ini.
Upaya Pemerintah Tekan Penyebaran
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Batam telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD. Selain itu, berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, seperti:
- Pembentukan Jumantik: Dinas Kesehatan telah membentuk Jumantik Rumah, Jumantik Perkantoran, dan meningkatkan pengawasan di fasilitas umum.
- Kampanye 3M Plus: Masyarakat terus diimbau untuk melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, serta tindakan tambahan) dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J).
- Surveilans Intensif: Dinkes melakukan surveilans intensif untuk memantau perkembangan kasus dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Didi Kusmarjadi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan DBD. “Masyarakat harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menekan angka kasus DBD,” ujarnya.
[rma]


