TERASBATAM.ID: Pemerintah Kota Batam menggelar upacara pembukaan pemusatan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Kota Batam tahun 2024 di Dataran Engku Puteri, Kamis (01/08/2024). Sebanyak 40 siswa terpilih akan menjalani pelatihan intensif selama hampir sebulan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, Riama Manurung, mengungkapkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pemusatan pelatihan ini mencapai Rp4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari penginapan, makan, hingga honor pelatih.
“Tahun ini, kami fokus pada pembentukan karakter para peserta selain pelatihan baris-berbaris,” ujar Riama. Pelatihan tidak hanya mencakup materi kepaskibrakaan, tetapi juga wawasan kebangsaan, yang diberikan oleh TNI, Polri, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Purna Paskibra, dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Sebanyak 40 siswa SMA, SMK, dan MA mulai menjalani pemusatan pelatihan Paskibra 2024 di mulai pada 29 Juli – 18 Agustus.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, dalam sambutannya menekankan pentingnya menanamkan jiwa nasionalisme dan karakter kepemimpinan pada generasi muda.
“Kami berharap para peserta dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas,” ujar Jefridin.
Salah satu yang menarik dari pemusatan pelatihan Paskibraka di Batam tahun ini adalah fokus pada pembentukan karakter peserta. Selain latihan fisik dan baris-berbaris, para peserta juga dibekali dengan materi-materi yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan.
“Kami ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki fisik yang kuat, tetapi juga memiliki mental yang tangguh dan berkarakter,” tambah Riama.
Riama mengakui bahwa anggaran untuk pemusatan pelatihan Paskibraka tahun ini mengalami pengurangan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya pemilu serentak. Namun, pihaknya berupaya untuk tetap memberikan fasilitas yang terbaik bagi para peserta.
“Meskipun anggarannya terbatas, kami tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para peserta,” ujarnya.
Kesehatan para peserta menjadi salah satu perhatian utama panitia. Jefridin meminta panitia untuk selalu memantau kondisi kesehatan peserta, terutama terkait dengan makanan yang dikonsumsi. “Kami tidak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan selama masa pelatihan,” tegasnya.
[Laporan: RMA]


