TERASBATAM.id – Raksasa teknologi Apple semakin serius menjajaki pasar Indonesia. Setelah lama dinantikan, pembangunan pabrik AirTag di Batam akhirnya dimulai. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani, mengumumkan bahwa pabrik senilai US$1 miliar ini ditargetkan beroperasi pada Februari 2026.
“Proses pembangunan sudah dimulai, termasuk persiapan lahan dan konstruksi. Kami optimistis pabrik ini akan menjadi salah satu pusat produksi AirTag terbesar di dunia,” ujar Rosan dalam keterangannya, Rabu (15/01/2025).
Keputusan Apple untuk membangun pabrik di Batam merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan pasarnya di Asia Tenggara sekaligus mengurangi biaya produksi. Dengan kapasitas produksi yang besar, pabrik ini diproyeksikan akan memenuhi 65% kebutuhan AirTag global.
“Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan bagi Indonesia, terutama dalam menarik investasi asing langsung,” tambah Rosan.
Dampak Positif bagi Indonesia
Pembangunan pabrik Apple di Batam diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, terutama di wilayah Batam. Beberapa dampak positif yang diharapkan antara lain:
- Penciptaan Lapangan Kerja: Pabrik ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 2.000 orang.
- Peningkatan Investasi: Keberadaan pabrik Apple diharapkan akan menarik minat investor lain untuk berinvestasi di Indonesia.
- Transfer Teknologi: Indonesia berpotensi mendapatkan transfer teknologi dari Apple, yang dapat meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
Meskipun pembangunan pabrik Apple merupakan kabar baik, pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu tetap waspada terhadap beberapa tantangan yang mungkin muncul. Di antaranya adalah memastikan bahwa investasi ini memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat sekitar, serta menjaga lingkungan agar tidak terdampak oleh aktivitas industri.
“Kita berharap kehadiran Apple di Batam dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri teknologi di Indonesia,” pungkas Rosan.


