TERASBATAM.id: Aliansi Masyarakat Rempang-Galang Bersatu (AMAR-GB) menilai debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Kepulauan Riau yang digelar Sabtu (02/11/2024) gagal memberikan solusi konkret terkait permasalahan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Menurut Koordinator Umum AMAR-GB, Ishak, kedua pasangan calon lebih banyak saling melempar tanggung jawab daripada menawarkan solusi yang berpihak pada masyarakat Rempang. “Mereka tidak menunjukkan pemahaman mendalam tentang konsep pembangunan inklusif yang berkeadilan,” tegas Ishak, dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan AMAR-GB, Minggu (03/11/2024).
AMAR-GB menilai, kedua paslon hanya melihat masalah Rempang sebagai persoalan komunikasi dan ganti rugi, tanpa memahami akar permasalahan yang lebih dalam, yakni kelestarian kampung-kampung tua dan aspirasi masyarakat.
“Kami telah berulang kali menyampaikan bahwa kami ingin kampung-kampung tua kami diakui dan dilindungi. Namun, suara kami seolah tidak pernah didengar,” ujar Ishak.
Ishak menegaskan, masyarakat Rempang meminta agar PSN Rempang Eco City dibatalkan dan legalitas kampung-kampung tua segera diberikan. “Kami berharap calon pemimpin Kepulauan Riau yang baru benar-benar mendengarkan suara kami dan memperjuangkan hak-hak kami,” tambahnya.
AMAR-GB menilai, kedua paslon hanya memanfaatkan isu Rempang sebagai komoditas politik untuk meraih simpati masyarakat tanpa memberikan solusi yang berarti.
[kang ajank nurdin]


