TERASBATAM.ID – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam keras pembunuhan lebih dari 170 jurnalis oleh militer Israel sejak Oktober 2023. Kecaman ini disampaikan melalui pernyataan resmi yang diterbitkan di Jakarta pada 12 Agustus 2025.
Pernyataan tersebut menyoroti serangan terbaru yang menargetkan pekerja media di Gaza, termasuk penghancuran stasiun televisi Al-Sharq. Serangan ini disebut menambah daftar panjang serangan sistematis yang ditujukan kepada jurnalis yang meliput di zona konflik.
AJI Indonesia menilai serangan-serangan ini merupakan bagian dari upaya untuk membungkam fakta, menekan kebenaran, dan mencegah informasi yang akurat sampai ke publik. Kondisi ini diperparah dengan blokade dan penindasan yang telah berlangsung selama lebih dari 21 bulan, serta blokade media Israel yang menyembunyikan kejahatan di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, AJI Indonesia menyatakan solidaritas penuh kepada seluruh jurnalis yang berani menegakkan hak publik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan independen. AJI juga menuntut perlindungan penuh bagi semua jurnalis Palestina tanpa terkecuali.
Selain itu, AJI Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel. AJI menilai pembantaian jurnalis adalah bagian dari genosida dan upaya penghapusan kebenaran. Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Nani Afrida selaku Presiden AJI.


