TERASBATAM.ID – Operasional ibadah haji tahun 1446 Hijriah memasuki fase krusial. Hingga Kamis (19/6/2025), jumlah jemaah haji yang meninggal dunia telah mencapai 350 orang. Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama menunjukkan, mayoritas jemaah yang wafat adalah laki-laki dan dari kategori usia lanjut.
Menurut laporan “Pilgrims Death Report” Siskohat yang diakses www.terasbatam.id, dari total 350 jemaah yang wafat, 60,9 persen di antaranya adalah laki-laki, sementara 39,1 persen adalah perempuan. Komposisi ini menunjukkan prevalensi kematian yang lebih tinggi pada jemaah haji pria.
Selain itu, distribusi usia juga menjadi sorotan. Sebanyak 63,1 persen jemaah yang meninggal dunia berasal dari kategori usia yang disingkat “E”, sementara 36,9 persen lainnya dari kategori “O”. Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik, kategori “E” ini kemungkinan besar merujuk pada kelompok usia lanjut yang memang lebih rentan terhadap kondisi kesehatan saat menjalankan ibadah haji.
Grafik tanggal kematian menunjukkan fluktuasi harian. Peningkatan signifikan jumlah jemaah yang wafat tercatat pada pertengahan Juni, terutama antara tanggal 9 hingga 12 Juni 2025, dengan angka harian mencapai belasan kasus. Tren ini perlu menjadi perhatian serius bagi petugas kesehatan dan pembimbing ibadah haji di lapangan.
Data kematian ini terus diperbarui seiring berjalannya fase puncak ibadah haji dan setelahnya. Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (DJPHU) terus memantau kondisi kesehatan jemaah dan berupaya memberikan pelayanan terbaik, termasuk dalam penanganan jemaah yang sakit dan wafat.


