TERASBATAM.ID – Ajang olahraga pariwisata (sport tourism) bertaraf internasional, Mandiri Bintan Marathon 2025, kembali digelar di Lagoi Bay, Bintan, pada Minggu (9/11). Event ini secara resmi dilepas oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad, dengan fokus utama pada peningkatan ekonomi daerah.
Tahun ini, Mandiri Bintan Marathon diikuti oleh 3.000 peserta dari 16 negara dan berlangsung selama dua hari, dari Sabtu (08/11/2025) hingga Minggu (09/11/2025). Tingginya antusiasme peserta bahkan menyebabkan seluruh kamar hotel di kawasan Bintan Resorts terisi penuh, bahkan maskapai sempat menambah jadwal penerbangan (extra flight) rute Jakarta–Tanjungpinang.
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi atas konsistensi PT Bintan Resorts Cakrawala (BRC) dan Bank Mandiri yang menggelar ajang ini keempat kalinya pascapandemi Covid-19.
Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Ansar Ahmad menegaskan bahwa sport tourism merupakan motor penggerak ekonomi daerah yang memiliki efek berganda (multiplier effect) besar. Dampak positif ini dirasakan langsung pada sektor perhotelan, transportasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
“Event wisata seperti ini memberi dampak luar biasa bagi ekonomi Kepri. Dari data BPS, ekonomi Kepri tumbuh 7,48 persen pada triwulan ketiga 2025. Sport tourism adalah salah satu faktor yang turut mendorong pertumbuhan tersebut,” jelas Ansar.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Hasan, menambahkan bahwa ajang ini sejalan dengan visi Pemprov Kepri dalam membangun pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah dan swasta dalam event ini turut memperkuat posisi Kepri sebagai destinasi sport tourism unggulan.
Target 5.000 Peserta Tahun Depan
Melihat tren peningkatan peserta dari tahun ke tahun pasca-pandemi, Gubernur Ansar berharap ajang ini dapat terus membesar.
“Kita harap tahun depan (2026) peserta bisa mencapai minimal 5.000 orang, bahkan lebih, dan diikuti oleh lebih banyak negara,” ujar Ansar Ahmad.
Head Commercial Bintan Resort, Raja Azmizal, menambahkan bahwa tahun ini pihaknya menghadirkan sejumlah inovasi, termasuk rute lari yang telah bersertifikasi AIMS (Association of International Marathons and Distance Races) berstandar internasional. Selain itu, diluncurkan pula marketplace “Lawa Lokal” untuk memberdayakan UMKM lokal serta program “Living Planet” untuk restorasi mangrove di Bintan.
“Semua UMKM yang terlibat berasal dari daerah lokal, menghadirkan makanan dan produk khas Melayu. Ini bentuk nyata dukungan kami terhadap ekonomi lokal,” ungkap Azmizal.


