TerasBatam.id: 11 jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kecelakaan boat di perairan Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia pada 15 Desember lalu tiba di Batam, Kamis (23/12/2021). Jenazah tersebut akan di identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk selanjutnya di pulangkan ke daerah asalnya untuk dimakamkan disana.
Kepala Satuan Tugas Operasi Misi Kemanusiaan Internasional Repatriasi WNI Krishna Murti dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Polda Kepri, Kamis (23/12/2021) menjelaskan, keberhasilan pemulangan jenazah PMI tersebut berkat kerjasama Satgas KJRI Johor Bahru dengan otoritas di Malaysia dan Indonesia.
“Jenazah nanti akan di identifikasi sebelum nantinya akan dikirimkan ke daerah asal oleh BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesi),” kata Krishna.
11 Jenazah tersebut tiba di Pelabuhan Bintang 99 Batu Ampar pada pukul 21.00 setelah sebelumnya dilakukan proses serah terima antara otoritas Malaysia kepada Indonesia di Johor Port Pasir Gudang, Johor Bahru yang dihadiri oleh Kementerian Luar Negeri, Kepolisian RI dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Deputi Bidang Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah BP2MI Irjen Pol. Achmad Kartiko mengatakan, seluruh proses pemulangan jenazah ke daerah asal akan difasilitasi oleh BP2MI.
“Semua proses pemulangan ke daerah asal akan kita fasilitasi,” kata Achmad.
Menurut Achmad, BP2MI berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari dan meminta kepada masyarakat yang ingin bekerja ke Malaysia dengan menggunakan jalur resmi.
“kepada masyarakat jika nantinya menemukan calo yang akan mengirimkan PMI melewati jalur tidak resmi, untuk segera melaporkannya ke pihak berwajib. Karena kejahatan terhadap PMI ini adalah kejahatan luar biasa,” kata Achmad.
Menurut Achmad, dari 21 korban yang ditemukan meninggal dari insiden tenggelamnya kapal, pemulangan 11 jenazah baru dapat dilakukan pada hari ini, dan 10 jenazah lainnya akan menyusul setelah proses verifikasi oleh pihak Malaysia rampung dilaksanakan.
Sementara itu Perwakilan Kementerian Luar Negeri Yudhi Ardian mengatakan, pihak Kemenlu terus berupaya agar persoalan keberangkatan secara illegal oleh PMI tidak terjadi lagi di kemudian hari sehingga insiden seperti ini tidak terjadi.
“Kemenlu telah melakukan berbagai upaya agar persoalan PMI Illegal tidak terjadi lagi,” kata Yudhi.
Sebuah kapal yang ditumpangi 60 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Illegal karam dihantam cuaca buruk di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia pada Rabu (15/12/2021) dinihari.
Hasil evakuasi yang dilakukan pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), 22 orang yang terdiri dari 20 laki-laki dan 2 peremuan dikabarkan selamat. Sementara, 11 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 wanita ditemukan meninggal. Sedangkan sebanyak 27 orang masih dalam proses pencarian. (Kang Ajang Nurdin dan Winneke Asmeral)
